Indramayu, Jawa Barat, dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang unik. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Tradisi Ngarot. Salah satu tradisi ini merupakan upacara adat yang dilakukan menjelang musim tanam padi. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat Indramayu.
Sejarah dan Makna Tradisi Ngarot
Tradisi Ngarot diyakini telah ada sejak abad ke-17. Konon, tradisi ini berawal dari kebiasaan para petani yang berkumpul dan berdoa bersama sebelum memulai musim tanam. Mereka memohon kepada Tuhan agar hasil panen melimpah dan dijauhkan dari bencana.
Salah satu tradisi ini juga menjadi ajang bagi para pemuda dan pemudi desa untuk mencari jodoh. Mereka mengenakan pakaian adat yang indah dan berparade keliling desa. Para pemuda yang disebut “bujang” dan pemudi yang disebut “cuene” ini kemudian dipilih oleh para tetua desa untuk menjadi pasangan “pengantin ngarot”.
Prosesi dan Rangkaian Acara
Tradisi Ngarot biasanya diadakan pada hari Minggu ketiga di bulan Desember. Rangkaian acara dimulai dengan persiapan sesaji dan doa bersama di balai desa. Keesokan harinya, para “pengantin ngarot” diarak keliling desa dengan iringan musik tradisional.
Setelah itu, mereka berkumpul di balai desa untuk mengikuti upacara adat. Dalam upacara ini, para tetua desa memberikan nasihat dan petuah kepada para “pengantin ngarot” dan seluruh masyarakat. Upacara diakhiri dengan penyerahan benih padi dan alat-alat pertanian kepada para “bujang”.
Upaya Pelestarian Tradisi Ngarot
Pemerintah Daerah Indramayu dan masyarakat setempat terus berupaya melestarikan salah satu tradisi ini. Tradisi Ngarot dianggap sebagai warisan budaya yang berharga dan memiliki potensi untuk menarik wisatawan.
“Kami akan terus mendukung upaya pelestarian Tradisi Ngarot,” ujar Bupati Indramayu dalam sebuah kesempatan. “Tradisi ini adalah identitas kami dan harus dijaga kelestariannya.”
Kesimpulan
Tradisi Ngarot adalah salah satu tradisi unik yang dimiliki oleh masyarakat Indramayu. Tradisi ini bukan hanya meriah, tetapi juga sarat dengan makna dan nilai-nilai luhur.
Informasi Tambahan:
- Tradisi ini biasanya diadakan di Desa Lelea, Kabupaten Indramayu.
- Tradisi ini melibatkan pemuda dan pemudi desa yang belum menikah.
- Tradisi ini bertujuan untuk menyambut musim tanam padi dan memohon hasil panen yang melimpah.
- Tradisi ini juga menjadi ajang mencari jodoh bagi para pemuda dan pemudi desa.
- Pada tanggal 21 Desember 2022, ribuan orang dari dalam maupun luar daerah Kabupaten Indramayu memusatkan perhatiannya untuk menyaksikan Tradisi Adat Ngarot di Desa Lelea, Kabupaten Indramayu.
Semoga artikel ini bermanfaat!