Kasus pembegalan payudara yang menimpa seorang siswi di Blitar telah membuat resah masyarakat setempat siswi jadi korban begal!. Kejadian yang terjadi di Jalan Raya Blitar – Kediri, tepatnya di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, pada hari Senin, 20 Mei 2024, sekitar pukul 15.30 WIB, ini menjadi sorotan tajam terkait maraknya kasus kekerasan seksual di wilayah tersebut.
Kronologi Kejadian dan Dampak Psikologis Korban
Korban, yang diketahui berinisial AR (16), sedang berjalan pulang sekolah ketika tiba-tiba seorang pria yang mengendarai sepeda motor mendekatinya. Pelaku kemudian melakukan aksi tidak senonoh dengan meremas payudara korban dan langsung melarikan diri. Korban yang terkejut dan ketakutan langsung berteriak meminta tolong, namun pelaku sudah menghilang.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma psikologis yang mendalam. Ia merasa takut untuk keluar rumah dan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah. Pihak sekolah dan keluarga korban memberikan dukungan penuh dan mendampingi korban dalam menghadapi trauma ini.
Tindakan Cepat Aparat Kepolisian
Mendapat laporan dari korban dan saksi mata, petugas dari Polsek Srengat segera melakukan penyelidikan. Berdasarkan ciri-ciri pelaku dan kendaraan yang diberikan oleh korban, petugas berhasil mengidentifikasi pelaku yang diketahui berinisial RS (25).
“Kami telah berhasil menangkap pelaku di rumahnya tanpa perlawanan. Pelaku mengakui perbuatannya dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Bambang, Kapolsek Srengat, dalam keterangan persnya. “Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.”
Reaksi Masyarakat dan Upaya Pencegahan
Kasus begal payudara ini memicu reaksi keras dari korban dan masyarakat Blitar. Banyak yang mengecam tindakan pelaku dan menuntut hukuman seberat-beratnya. Beberapa organisasi perempuan dan aktivis juga menyerukan agar pemerintah dan aparat kepolisian meningkatkan upaya pencegahan kekerasan seksual.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan patroli keamanan di daerah rawan.
- Pemasangan CCTV di tempat-tempat umum.
- Penyuluhan tentang bahaya kekerasan seksual di sekolah-sekolah dan masyarakat.
- Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual.
Pesan untuk Korban dan Masyarakat
Kasus yang menimpa AR ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kekerasan seksual dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Jika Anda atau orang yang Anda kenal menjadi korban kekerasan seksual, jangan takut untuk melapor kepada pihak berwajib.