Indramayu, sebuah kabupaten di Jawa Barat, menyimpan kekayaan budaya dan keindahan alam yang menarik untuk dieksplorasi. Salah satu daya tarik unik yang dapat ditemukan di beberapa wilayah Indramayu adalah keberadaan jembatan bambu tradisional yang berfungsi sebagai akses penyeberangan sungai atau area perairan lainnya. Keberadaan jembatan ini tidak hanya memudahkan aktivitas masyarakat setempat tetapi juga menawarkan pemandangan yang khas dan otentik.
Salah satu jembatan yang cukup dikenal terletak di Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu. Jembatan ini membentang di atas Sungai Cimanuk dan menjadi jalur alternatif bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda motor untuk menghubungkan dua wilayah desa. Menurut penuturan Kepala Desa Pabean Udik, Bapak Karnadi, pada Minggu, 20 April 2025, jembatan ini telah ada secara turun temurun dan secara rutin diperbaiki oleh warga secara gotong royong. Panjang jembatan diperkirakan mencapai 50 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter, cukup untuk dilalui satu sepeda motor dengan hati-hati.
Keunikan jembatan bambu ini terletak pada konstruksinya yang sederhana namun kokoh, terbuat dari susunan bambu pilihan yang diikat dengan tali ijuk atau kawat. Meskipun terlihat sederhana, jembatan ini mampu menahan beban yang cukup signifikan. Sensasi melintas di atas jembatan bambu memberikan pengalaman tersendiri, dengan bunyi derit bambu yang menambah kesan tradisional dan menyatu dengan alam sekitar.
Selain di Desa Pabean Udik, beberapa wilayah lain di Indramayu yang memiliki area persawahan atau aliran sungai kecil juga masih memanfaatkan jembatan sebagai akses penghubung antar lahan atau antar dusun. Keberadaan jembatan bambu ini menjadi saksi bisu kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) pada tahun 2024 sempat melakukan inventarisasi terhadap keberadaan jembatan bambu di berbagai wilayah. Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Indramayu, Bapak Sanusi, menyatakan pada sebuah kesempatan wawancara di kantornya pada pertengahan tahun 2024 bahwa pihaknya mengakui nilai historis dan fungsi sosial jembatan bambu ini. Meskipun demikian, untuk akses utama dan jalur transportasi yang padat, pembangunan jembatan permanen tetap menjadi prioritas demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Namun, keberadaan jembatan bambu tetap dipertahankan di beberapa lokasi sebagai bagian dari identitas lokal dan daya tarik wisata alternatif. Pengunjung yang ingin merasakan pengalaman melintasi jembatan bambu tradisional dapat mengunjungi beberapa desa di Indramayu dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan saat melintas.