Berkah dari Gulma Air: Eceng Gondok Kini Jadi Sumber Penghasilan Petani Indramayu

Siapa sangka, tanaman eceng gondok yang selama ini dianggap sebagai gulma pengganggu perairan, kini justru menjadi sumber penghasilan baru bagi sebagian petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Inovasi dan kreativitas masyarakat setempat berhasil mengubah tantangan menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.

Awalnya, eceng gondok tumbuh subur di sejumlah saluran irigasi dan lahan pertanian di Indramayu, menghambat aliran air dan mengganggu aktivitas bercocok tanam. Namun, dengan bimbingan dari Dinas Pertanian dan Kelompok Tani setempat, para petani mulai mempelajari berbagai cara pemanfaatan eceng gondok. Salah satu sumber penghasilan yang kini populer adalah melalui pengolahan eceng gondok menjadi kerajinan tangan bernilai jual tinggi.

Berbagai produk kerajinan tangan seperti tas, dompet, tikar, topi, hingga perabot rumah tangga mini berhasil diciptakan dari serat eceng gondok yang telah dikeringkan dan diolah. Kualitas produk yang unik dan ramah lingkungan ini ternyata diminati oleh pasar lokal maupun nasional. Bahkan, beberapa kelompok pengrajin eceng gondok di Indramayu telah berhasil menjalin kerjasama dengan pedagang di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta, menjadikan kerajinan eceng gondok sebagai sumber penghasilan yang stabil.

Menurut Bapak Sutarno (52 tahun), seorang petani sekaligus pengrajin eceng gondok dari Desa Karangsong, Indramayu, pada hari Rabu, 23 April 2025, dalam sebuah wawancara di kediamannya, pemanfaatan eceng gondok ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian keluarganya dan petani lainnya. “Dulu, eceng gondok hanya menjadi masalah bagi kami. Sekarang, setelah diolah menjadi kerajinan, justru menjadi sumber penghasilan tambahan yang lumayan besar,” ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa proses pembuatan kerajinan eceng gondok melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pemanenan, pengeringan, pembersihan, hingga proses anyaman yang membutuhkan ketelitian dan keterampilan.

Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan usaha kerajinan eceng gondok ini. Berbagai pelatihan dan bantuan pemasaran diberikan kepada para petani dan pengrajin untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar. Dengan adanya inovasi ini, eceng gondok yang dulunya dianggap sebagai gulma kini bertransformasi menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi masyarakat Indramayu, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan limbah perairan.