Menjelang bulan suci Ramadan, berbagai tradisi unik bermunculan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah cara unik warga Indramayu membangunkan sahur. Tradisi yang dikenal dengan nama Obrog Berokan ini bukan hanya sekadar membangunkan warga untuk bersantap sahur, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan melestarikan budaya setempat. Keunikan cara unik warga Indramayu ini terletak pada penggunaan kostum Berokan yang khas dan iringan musik tradisional yang meriah.
Berokan sendiri merupakan sosok mitologis dalam cerita rakyat Indramayu, digambarkan sebagai makhluk bertubuh besar dengan wajah menyeramkan namun memiliki sifat jenaka dan suka menolong. Dalam tradisi Obrog Berokan, beberapa pemuda akan mengenakan kostum Berokan yang dibuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya, lengkap dengan topeng kayu yang diukir sedemikian rupa hingga tampak menyeramkan namun tetap menarik. Mereka kemudian berkeliling kampung sambil menabuh alat musik tradisional seperti bedug, kentongan, dan rebana, menciptakan suasana yang ramai dan penuh semangat sebagai cara unik warga membangunkan sahur.
Menurut catatan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu, tradisi Obrog Berokan diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 dan menjadi bagian tak terpisahkan dari cara unik warga Indramayu menyambut dan menjalankan ibadah puasa. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Indramayu, Bapak Anwar Sanusi, dalam keterangannya pada Sabtu, 26 April 2025, menyatakan bahwa tradisi ini memiliki nilai luhur dalam menjaga kebersamaan dan semangat gotong royong antar warga, terutama dalam menjalankan ibadah puasa.
Biasanya, kelompok Obrog Berokan akan mulai berkeliling kampung sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 WIB. Dengan langkah kaki yang diiringi tabuhan musik yang ritmis, mereka akan menyusuri gang-gang sempit sambil sesekali berteriak “Sahur… Sahur…” dengan suara yang khas. Kehadiran sosok Berokan yang tinggi besar dan iringan musik yang meriah menjadi cara unik warga Indramayu untuk memastikan tidak ada warga yang terlewatkan untuk bangun sahur.
Selain membangunkan sahur, tradisi Obrog Berokan juga seringkali menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak dan orang dewasa. Tak jarang, warga akan keluar rumah untuk melihat rombongan Berokan lewat dan memberikan sedikit rezeki sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam menjaga tradisi. Tradisi ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang unik bagi Kabupaten Indramayu selama bulan Ramadan.
Pihak kepolisian Sektor Indramayu Kota, Polres Indramayu, juga turut memantau jalannya tradisi Obrog Berokan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga selama kegiatan berlangsung. Kapolsek Indramayu Kota, Kompol Surya Dharma, S.I.K., pada Minggu pagi, 27 April 2025, mengimbau agar para peserta Obrog Berokan tetap menjaga sopan santun dan tidak mengganggu ketertiban umum selama berkeliling kampung. Tradisi Obrog Berokan adalah cara unik warga Indramayu yang patut dilestarikan karena nilai budaya dan kebersamaan yang terkandung di dalamnya.